Minggu, 08 Mei 2011

0

Taman Langitku

Pagi itu, aku duduk sendiri di suatu tempat yang sangat indah. Aku menghempaskan tubuhku di atas rumput hijau dan meletakan buku IPA yang sedang aku baca di dadaku. Aku yang seharusnya mengerjakan tugas IPA yang harus dikumpulkan minggu depan itu, tertelan dalam keindahan alam disekitarku. Aku memandang langit biru yang dihiasi oleh awan kumulus dengan berbagai bentuk. Udara yang bergerak  menerpa wajahku dan mengibarkan jilbab putihku. Gesekan daun-daun yang dari pohon-pohon di sekelilingku seakan mengajakku menari dan bernyanyi mengikuti irama sang mentari. Bunga- bunga yang bermekar dan airsungai yang jernih kini tampak di hadapanku. Sungguh ! pagi ini akan menjadi hari yang cerah untuk jiwa yang sepi bagiku. Lalu terbersit dalam benakku. “Inilah Taman Langitku”

Suasana inipun mengingatkanku pada suatu tempat yang pernah aku dan teman-teman serta guru-guruku kunjungi. Tempat yang di dalamnya terdapat air terjun, pohon-pohon, rumput hijau dan banyak juga tanaman hias mulai dari jenis kaktus, talas, herba, palem, amarilis dan banyak lagi tentunya.

Aku mulai memfokuskan pandanganku pada buku IPA. Karena bagaimanpun juga tugas untuk mencatat beberapa contoh limbah itu tak dapat aku temui di tempat itu.

Tapi tiba-tiba pandanganku kabur ketika setitik cahaya muncul dihadapanku, yang kemudian melebar memenuhi fikiranku. Lalu aku lihat sesuatu yang benar-benar mengejutkan. Pemandangan indah dihadapanku tiba-tiba hilang dan hanya bangunan-bangunan besar yang di dalamnya terdapat bunyi yang membuat bising dan pusing kepalaku yang kini kulihat.

Berbagai jenis limbah industri seperti limbah B3, limbah cair, limbah padat, dan limbah udara yang kini berada disekelilingku itu membuatku tidak nyaman dan ingin pergi dari tempat yang kotor, bau, dan terkadang menyesakkan alat pernafasanku. Tapi, aku tak bisa, ini adalah taman langitku yang tercipta untukku.
Lalu setitik air memenuhi pelupik mataku, menderas dan menghangat di pipiku. Aku memejamkan mata beberapa saat,menelan ludah dan menahan rasa sedih yang terkunci di sanubari.

Dan ketika aku membuka mata, tiba-tiba sebuah titik berwarna merah tampak. Semakin lama semakin besar dan jalas. Sebuah bola berpijar berwarna merah. Apa itu? Aku mereka-reka benda itu. Meteorkah itu? Ah, bukan tapi itu asteroid. Aku terkejut..! ya tuhan taman langitku akan hancur!

Aku membuka mataku begitu sesuatu menghenyak mengaktifkan kembali syaraf dalam tubuhku. Aku memandang keadaan di sekelilingku. Semuanya masih sama, taman langitku tetap indah, dan itu hanya mimpi. Tapi aku seakan melihat bahwa itu masa yang akan datang.

Sambil beristighfar aku terus berdo’a semoga itu semua tidak terjadi.meski kemungkinannya sangat kecil. Tapi karena mimpi itu, aku bisa mengisi tugas IPA yang semestinya aku kerjakan.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Yuukk follow me!

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Nae
bandung, jawa barat, Indonesia
Lihat profil lengkapku

i crazy with this song